Akhwat, Ikhwan, Tips, Umum

Tips Agar Sayuran dan Buah Segar Lebih Lama tanpa Masuk Kulkas

Assalamuโ€™alaikum
Hallo Sobat Inspire!
Kalian sering denger sebuah hadits ini ga sih sobat inspire?

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Nah kali ini kita akan kasih tips yang dapat menunjang kita untuk tetap sehat dan tentu saja tidak melupakan nikmat sehat seperti peringatan yang terdapat dalam hadits di atas tentunya. Salah satu cara hidup sehat ialah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, adapun salah satu makanan yang dibutuhkan dan baik untuk tubuh ialah sayuran dan buah, namun kedua jenis makanan tersebut cenderung cepat membusuk.

Eitss tenang sobat inspire artikel kali ini akan kasih tips untuk menjaga sayuran dan buah agar segar lebih lama.. Yuk kita simak

  1. Khusus untuk buah pisang, tutup batang pisang dengan plastik atau aluminum foil. Cara ini aka membuat pisang bisa tahan hingga 4-5 hari. Kira-kira seperti gambar di bawah ini yaa sobat inspire
  2. Masukkan bawang di stocking nilon, lalu putar atau mengikat simpul nilon tersebut. Cara ini mampu membuat bawang lebih tahan hingga 6-8 bulan.
  3. Letakkan bawang putih di tempat yang gelap dan kelembaban rendah. Cara tersebut dapat menjaga umbi bawang putih utuh, mereka bisa bertahan hingga 2 bulan.
  4. Tempatkan batang peterseli, ketumbar, kemangi, dan asparagus di dalam wadah dengan air pada suhu kamar (tanpa dicuci). Dalam kondisi tersebut, sayuran dapat bertahan hingga 4-5 hari
  5. Simpan kentang di tempat yang gelap dan dingin. Jika disimpan dengan benar kentang tersebut mampu bertahan selama 1-2 minggu
  6. Jika alpukat belum matang, tutuplah dengan koran atau masukan ke dalam kantong kertas.
  7. Dengan tas: mereka membutuhkan 3 hingga 5 hari untuk matang Tanpa tas: mereka membutuhkan waktu hingga 7 hari
  8. Tomat harus disimpan pada suhu yang lebih tinggi dari 10 C. Semakin matang tomat, maka semakin pekat pula rasa yang dihasilkan.  Waktu penyimpanan mereka dapat bervariasi dari 3 minggu hingga 2 bulan, tergantung pada seberapa matang buah tersebut.

Itulah beberapa tipsnya yaa sobat inspire, Selamat mencoba.. semoga bermanfaat dan dapat membantu. Jangan lupa dishare yaa sobat inspire ๐Ÿ™‚

Oleh: Amalia Rizki Pratama

Ikhwan

Keutamaan Shalat Jum’at dan Ancaman Bagi Yang Meninggalkannya๏ปฟ


Assalamuโ€™alaikum Sobat Inspire kali ini akan membahas tentang Keutamaan Shalat Jum’at dan Ancaman bagi yang meninggalkan.

Allah telah memberikan karunia yang besar pada kita dengan adanya shalat Jumโ€™at. Diantara keutamaan shalat tersebut bisa menghapuskan dosa dan kesalahan, juga bisa meninggikan derajat seorang mukmin, bi idznillah. Sungguh akan merugi apabila tidak mengerjakan atau melaksanakan shalat Jum’at karena didalamnya terdapat pahala yang besar. Apa keutamaan shalat Jum’at dan bagaimana ancaman bagi orang yang tidak mau mengerjakan shalat Jum’at atau dengan sengaja meninggalkan shalat Jum’at?

Keutamaan / Fadhilah Shalat Jumโ€™at :

1. Dapat Menghapuskan Dosa

Dikeluarkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda :

ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูƒูŽููŽู‘ุงุฑูŽุฉูŒ ู„ูู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู†ูŽู‘ ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ุชูุบู’ุดูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑู

โ€œDi antara shalat lima waktu, di antara Jumโ€™at yang satu dan Jumโ€™at yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.โ€ (HR. Muslim no. 233).

2. Allah menyempurnakan Islam dan mencukupkan nikmat

Pada hari itu, Allah menyempurnakan bagi orang beriman agama mereka, Dia pun mencukupkan nikmat-Nya, dan itu terjadi pada hari Jumโ€™at. Allah Taโ€™ala berfirman :

ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ู’ุชู ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฏููŠู†ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุชู’ู…ูŽู…ู’ุชู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู†ูุนู’ู…ูŽุชููŠ ูˆูŽุฑูŽุถููŠุชู ู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ูŽ ุฏููŠู†ู‹ุง

โ€œPada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimuโ€ (QS. Al Maโ€™idah: 3).

Ketika Ibnu โ€˜Abbas membaca ayat di atas, beliau berkata, โ€œOrang Yahudi mengatakan:

ู„ูˆ ู†ุฒู„ุช ู‡ุฐู‡ ุงู„ุขูŠุฉ ุนู„ูŠู†ุงุŒ ู„ุงุชุฎุฐู†ุง ูŠูˆู…ู‡ุง ุนูŠุฏู‹ุง!

Seandainya ayat ini turun di tengah-tengah kami, niscaya kami akan merayakan hari turunnya ayat tersebut sebagai โ€˜ied (hari besar atau hari raya). Ibnu โ€˜Abbas berkata bahwa ayat ini turun saat bertemunya dua hari raya yaitu hari raya โ€˜ied (haji akbar) dan hari Jumโ€™at. (Disebutkan pula oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya)

3. Hari yang disebut Asy Syahid

Para ulama menafsirkan mengenai ayat,

ูˆูŽุดูŽุงู‡ูุฏู ูˆูŽู…ูŽุดู’ู‡ููˆุฏู

โ€œDan yang menyaksikan dan yang disaksikan.โ€ (QS. Al Buruj: 3), dengan hari Jumโ€™at. Sebagaimana kata Ibnu โ€˜Umar yang dimaksud asy syahid dalam ayat tersebut adalah hari Jumโ€™at, sedangkan al masyhud adalah hari nahr (Idul Adha). (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 9: 70-71)

4. Jika bersegera menghadiri shalat Jumโ€™at, akan memperoleh pahala yang besar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุบูุณู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉู ุซูู…ูŽู‘ ุฑูŽุงุญูŽ ููŽูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูŽ ุจูŽุฏูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูŽุฉู ุงู„ุซูŽู‘ุงู†ููŠูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูŽ ุจูŽู‚ูŽุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูŽุฉู ุงู„ุซูŽู‘ุงู„ูุซูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูŽ ูƒูŽุจู’ุดู‹ุง ุฃูŽู‚ู’ุฑูŽู†ูŽ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูŽุฉู ุงู„ุฑูŽู‘ุงุจูุนูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูŽ ุฏูŽุฌูŽุงุฌูŽุฉู‹ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุงุญูŽ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณูŽุฉู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูŽ ุจูŽูŠู’ุถูŽุฉู‹ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุญูŽุถูŽุฑูŽุชู’ ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู ูŠูŽุณู’ุชูŽู…ูุนููˆู†ูŽ ุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑูŽ

โ€œBarangsiapa mandi pada hari jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khutbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).โ€ (HR. Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850)

5. Setiap langkah menuju shalat jum’at mendapat ganjaran puasa dan shalat setahun

Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูˆูŽุบูŽุณูŽู‘ู„ูŽ ุŒ ูˆูŽุจูŽูƒูŽู‘ุฑูŽ ูˆูŽุงุจู’ุชูŽูƒูŽุฑูŽ ุŒ ูˆูŽุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุตูŽุชูŽ ุŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุจููƒูู„ูู‘ ุฎูุทู’ูˆูŽุฉู ูŠูŽุฎู’ุทููˆู‡ูŽุง ุฃูŽุฌู’ุฑู ุณูŽู†ูŽุฉู ุตููŠูŽุงู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽู‚ููŠูŽุงู…ูู‡ูŽุง

โ€œBarangsiapa yang mandi pada hari Jumโ€™at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.โ€ (HR. Tirmidzi no. 496. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits dalam Tuhfatul Ahwadzi, 3: 3).

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah menyebutkan,

ูˆูŽุชูŽุจูŽูŠูŽู‘ู†ูŽ ุจูู…ูŽุฌู’ู…ููˆุนู ู…ูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ูŽู‘ ุชูŽูƒู’ูููŠุฑ ุงู„ุฐูู‘ู†ููˆุจ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉ ู…ูŽุดู’ุฑููˆุท ุจููˆูุฌููˆุฏู ุฌูŽู…ููŠุน ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุบูุณู’ู„ ูˆูŽุชูŽู†ู’ุธููŠู ูˆูŽุชูŽุทูŽูŠูู‘ุจ ุฃูŽูˆู’ ุฏูŽู‡ู’ู† ูˆูŽู„ูุจู’ุณ ุฃูŽุญู’ุณูŽู† ุงู„ุซูู‘ูŠูŽุงุจ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุดู’ูŠ ุจูุงู„ุณูŽู‘ูƒููŠู†ูŽุฉู ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒ ุงู„ุชูŽู‘ุฎูŽุทูู‘ูŠ ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ูู’ุฑูู‚ูŽุฉ ุจูŽูŠู’ู† ุงู„ูุงุซู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒ ุงู„ู’ุฃูŽุฐูŽู‰ ูˆูŽุงู„ุชูŽู‘ู†ูŽููู‘ู„ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูู†ู’ุตูŽุงุช ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒ ุงู„ู„ูŽู‘ุบู’ูˆ

โ€œJika dilihat dari berbagai hadits yang telah disebutkan, penghapusan dosa yang dimaksud karena bertemunya Jumโ€™at yang satu dan Jumโ€™at yang berikutnya bisa didapat dengan terpenuhinya syarat sebagaimana yang telah disebutkan yaitu mandi, bersih-bersih diri, memakai harum-haruman, memakai minyak, memakai pakaian terbaik, berjalan ke masjid dengan tenang, tidak melangkahi jamaโ€™ah lain, tidak memisahkan di antara dua orang, tidak mengganggu orang lain, melaksanakan amalan sunnah dan meninggalkan perkataan laghwu (sia-sia).โ€ (Fathul Bari, 2: 372).

ANCAMAN MENINGGALKAN SHALAT JUM’AT DENGAN SENGAJA

Allah SWT berfirman dalam Kitab-Nya :

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูุฐูŽุง ู†ููˆุฏููŠูŽ ู„ูู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉู ู…ูู†ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ููŽุงุณูŽุนูŽูˆู’ุง ุฅูู„ูŽู‰ ุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุฐูŽุฑููˆุง ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุนูŽ ุฐูŽู„ููƒูู…ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Karenanya, meninggalkan shalat Jum’at tanpa sebab yang syar’i seperti sakit parah, safar, hujan sangat lebat adalah dosa besar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memperingatkan dengan keras atas siapa saja yang melalaikannya,

ู„ูŽูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ููŠูŽู†ูŽู‘ ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽุงู…ูŒ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุฏู’ุนูู‡ูู…ู’ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุงุชู ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูŠูŽุฎู’ุชูู…ูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ุซูู…ูŽู‘ ู„ูŽูŠูŽูƒููˆู†ูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุบูŽุงููู„ููŠู†ูŽ

โ€œHendaknya suatu kaum berhenti dari meninggalkan shalat Jumโ€™at atau Allah akan menutup hati mereka kemudian menjadi bagian dari orang-orang yang lalai.โ€ (HR. Muslim dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar)

Dalam Musnad Ahmad dan Kutub Sunan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ุฌูู…ูŽุนู ุชูŽู‡ูŽุงูˆูู†ู‹ุง ุจูู‡ูŽุง ุทูŽุจูŽุนูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู

โ€œSiapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jumโ€™at karena meremehkannya, pasti Allah menutup mati hatinya.โ€

Diriwayatkan dari Usamah Radhiyallahu ‘Anhu, RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ุฌูู…ูุนูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุนูุฐู’ุฑู ูƒูุชูุจูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ูŽุงููู‚ููŠู’ู†ูŽ

“Siapa yang meninggalkan tiga Jum’at (shalatnya) tanpa udzur (alasan yang dibenarkan) maka ia ditulis termasuk golongan orang-orang munafik.” (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkehendak akan membakar rumah-rumah yang di dalamnya terdapat para lelaki yang meninggalkan shalat Jumโ€™at. Beliau bersabda,

ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ู‡ูŽู…ูŽู…ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุขู…ูุฑูŽ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ูŠูุตูŽู„ูู‘ูŠ ุจูุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุซูู…ูŽู‘ ุฃูุญูŽุฑูู‘ู‚ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุฌูŽุงู„ู ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ูŽู‘ูููˆู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุจููŠููˆุชูŽู‡ูู…ู’

โ€œSungguh aku berkeinginan menyuruh seseorang untuk shalat mengimami manusia kemudian aku membakar rumah-rumah para lelaki yang meninggalkan shalat Jumโ€™at.โ€ (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullaah menjelaskan dalam satu riwayat bahwa shalat yang dimaksud adalah shalat Isyaโ€™, dalam riwayat lain shalat Jumโ€™at, dan dalam riwayat lainnya shalat secara mutlak. Semuanya shahih dan tidak saling menafikan. (Lihat: Syarah Muslim oleh Imam Nawawi: 5/153-154)

Karenanya, para pemuda dan siapa saja yang terlanjur meremehkan shalat Jum’at dan beberapa kali meninggalkannya agar segera bertaubat kepada Allah dengan penyesalan yang dalam. Bertekad untuk tidak mengulanginya. Kemudian menanamkan azam dalam diri akan menjaga shalat Jum’at. Jika tidak, khawatir Allah menutup pintu hidayah, sehingga ia meninggal di luar Islam. Wallahu Ta’ala A’lam.

Oleh. Keenan Jaki Kahardian