Doa

Doa untuk Orang yang Hendak Pergi Haji

Assalamu’alaikum Sobat Inspire!

Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dan menunaikan ibadah saum di bulan suci Ramadan kemarin yaa serta bisa berlebaran idul fitri.

Nah sobat inspire hari raya umat islam selanjutnya ialah idul adha nih, dimana ibadah berkurban dan rukun islam yang kelima bisa dilaksanakan, iyaaps tepat sekali yaitu ibadah pergi haji.

Kalian sudah tau belum kalo ada doa untuk orang-orang yang hendak pergi haji loh sobat inspire, gimana sih doanya? Yuk kita simak uraiannya di bawah ini

Doa untuk orang yang hendak pergi haji :

“Zawwadakallahut taqwa wa ghofaro dzanbaka wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta”

Artinya : “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, dan memudahkanmu di mana saja engkau berada”

Adapun dalil dari doa tersebut ialah “Dari Anas, ia berkata, “Seseorang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata pada beliau, “Wahai Rasulullah, aku ingin bersafar, bekalilah aku.” Beliau bersabda, “Zawwadakallahut taqwa (moga Allah membekalimu dengan ketakwaan).” “Tambahkan lagi padaku”, mintanya. Beliau bersabda, “Wa ghofaro dzanbaka (moga Allah ampuni dosamu).” “Tambahkan lagi padaku, demi ayah dan ibuku”, mintanya. Beliau bersabda, “Wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta (moga Allah memudahkanmu di mana saja engkau berada).”

(HR. Tirmidzi no. 3444. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Wallahu a’lam bishawab

Sumber: https://rumaysho.com/3639-do-a-untuk-orang-yang-hendak-pergi-haji.html

Oleh: Amalia Rizki Pratama

Akhwat, Ikhwan, Tips, Umum

Tips Agar Sayuran dan Buah Segar Lebih Lama tanpa Masuk Kulkas

Assalamu’alaikum
Hallo Sobat Inspire!
Kalian sering denger sebuah hadits ini ga sih sobat inspire?

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Nah kali ini kita akan kasih tips yang dapat menunjang kita untuk tetap sehat dan tentu saja tidak melupakan nikmat sehat seperti peringatan yang terdapat dalam hadits di atas tentunya. Salah satu cara hidup sehat ialah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, adapun salah satu makanan yang dibutuhkan dan baik untuk tubuh ialah sayuran dan buah, namun kedua jenis makanan tersebut cenderung cepat membusuk.

Eitss tenang sobat inspire artikel kali ini akan kasih tips untuk menjaga sayuran dan buah agar segar lebih lama.. Yuk kita simak

  1. Khusus untuk buah pisang, tutup batang pisang dengan plastik atau aluminum foil. Cara ini aka membuat pisang bisa tahan hingga 4-5 hari. Kira-kira seperti gambar di bawah ini yaa sobat inspire
  2. Masukkan bawang di stocking nilon, lalu putar atau mengikat simpul nilon tersebut. Cara ini mampu membuat bawang lebih tahan hingga 6-8 bulan.
  3. Letakkan bawang putih di tempat yang gelap dan kelembaban rendah. Cara tersebut dapat menjaga umbi bawang putih utuh, mereka bisa bertahan hingga 2 bulan.
  4. Tempatkan batang peterseli, ketumbar, kemangi, dan asparagus di dalam wadah dengan air pada suhu kamar (tanpa dicuci). Dalam kondisi tersebut, sayuran dapat bertahan hingga 4-5 hari
  5. Simpan kentang di tempat yang gelap dan dingin. Jika disimpan dengan benar kentang tersebut mampu bertahan selama 1-2 minggu
  6. Jika alpukat belum matang, tutuplah dengan koran atau masukan ke dalam kantong kertas.
  7. Dengan tas: mereka membutuhkan 3 hingga 5 hari untuk matang Tanpa tas: mereka membutuhkan waktu hingga 7 hari
  8. Tomat harus disimpan pada suhu yang lebih tinggi dari 10 C. Semakin matang tomat, maka semakin pekat pula rasa yang dihasilkan.  Waktu penyimpanan mereka dapat bervariasi dari 3 minggu hingga 2 bulan, tergantung pada seberapa matang buah tersebut.

Itulah beberapa tipsnya yaa sobat inspire, Selamat mencoba.. semoga bermanfaat dan dapat membantu. Jangan lupa dishare yaa sobat inspire 🙂

Oleh: Amalia Rizki Pratama

Artikel

Kedahsyatan Uban

Assalamu’alaikum Sobat Inspire!

Siapa yang tidak tahu apa itu uban? Iyaps rambut putih yang biasa kita sebut uban. Uban identik dengan masa tua dan penuaan. Eitss tapi di sebagian kasus ada yang umurnya belum menyentuh kepala tiga tapi sudah beruban lhooo.. Lantas bagaimana islam memaparkan soal uban ini yaa sobat inspire?

Dalam Al Quran disebutkan:⁣⁣

Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS. Fathir: 37)⁣⁣

Ibnu Katsir rahimahullah, menerangkan dalam kitab tafsir beliau, bahawa para ulama tafsir seperti Ibnu Abbas, Ikrimah, Qatadan, Ibnu ‘Uyainah dan yang lainnya, menjelaskan bahawa maksud Sang Pemberi peringatan dalam ayat di atas adalah uban. (Tafsir Ibnu Katsir 6/542)⁣⁣

  1. Uban Menjadikan Seorang Tak Lagi Rakus Terhadap Dunia⁣⁣, Dari Sufyan Ats-Tsauri berkata⁣⁣ : “Zuhud terhadap dunia akan menupuskan Angan-angan kosong. Ia tak lagi berlebihan dalam hal makanan dan pakaian.”⁣⁣
  2. ⁣⁣Uban Akan Menjadi Cahaya di Hari Kiamat⁣⁣
  3. Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda⁣⁣: “Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang memiliki sehelai uban, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud 4204. Hadis ini dishahihkan al-Albani dlm Shahih Targhib wa Tarhib, 2091)⁣⁣
  4. ⁣⁣Munculnya Uban Akan Mendorong Seseorang Untuk Lebih Giat Beramal⁣⁣
  5. ⁣⁣Uban Akan Memancarkan Sifat Tabah dan Wibawa, Sa’id bin Musayyib, beliau berkata:⁣⁣ “Ibrahim adalah orang pertama yang menjamu tamu, orang pertama yang berkhitan, orang pertama yang memotong kumis, dan orang pertama yang melihat uban lalu berkata: Apakah ini wahai Tuhanku? Maka Allah berfirman: “kewibawaan wahai Ibrahim.” Ibrahim berkata: “Wahai Tuhanku, tambahkan aku kewibawaan itu.” (HR. Bukhori dalam Al-Adabul Mufrod 120, Imam Malik dlm Al-Muwatto? 9/58)

Nah jadi kesimpulannya nih sobat inspire, uban itu merupakan sebuah peringatan bagi kita. Karena kemunculannya pun identik dengan umur di dunia yang berarti semakin sedikit, dan dekat dengan kematian. Oleh karena itu justru uban ini memiliki dampak yang sangat dahsyat sebagaimana yang telah dipaparkan diatas. Jadi sebaiknya ubannya jangan dicabut ya sobat inspire, biarkan ia menjadi pengingat untuk kita agar semakin giat untuk beribadah dan bramal soleh.

Sementara yang belum beruban tentu saja perlu diingat bahwa kematian tak menunggu seseorang tumbuh uban dahulu yaa.. Jadi mari sama-sama beristiqomah dalam beribadah dan beramal soleh.

Wallahu a’lam bishawab

Oleh: Amalia Rizki Pratama 

Artikel, Inspiratif, kisah

TAKE ACTION NOW

Assalamualaikum Sobat Inspire

Ideas are free, but action is priceless! Ungkapan yang pas buat kita yang masih muda. Kebayakan bicara tidak akan menghasilkan apa-apa untuk kita menjadi ‘sesuatu’. Hal yang terkesan biasa saja menjadi wah ketika kita tidak bisa untuk melakukan hal itu, why? Karena belum pernah mencoba untuk menunjukkan yang sejatinya kita juga bisa. Sebagai contoh sosok pemuda bernama Muhammad II bin murad penakluk Konstatinopel yang sebelumnya juga pemuda biasa yang belum bisa apa-apa , tapi kesungguhan membuat ia menyanggupi apa yang telah dijanjikan dari bisyarah Rasulullah dan ia pun bisa melakukan hal yang tidak pernah diajarkan pada dunia sebelumnya. Ketika itu usianya masih belia dan semua orang akan menggira bahwa itu hanya isapan jempol belaka. Pemuda ini ingin menaklukan kota yang belum pernah tertaklukkan 1123 tahun lamanya. Walhasil semuanya menjadi mungkin ia raih dengan action, tindakkan ini merupakan hal yang tidak ternilai jika kita ingin mencobanya. But, now we are need action!

Banyak penghalang menjadi gembok bagi diri kita sendiri yang selalu merasa ‘tak akan bisa dan takkan pernah bisa’ padahal belum mencoba. Selalu berpikir bahwa orang yang notabene juara punya anugerah yang lebih dan tidak sama dengan mereka yang merasa dirinya ‘tidak bisa’ untuk juara, dan mereka selalu berpendapat “jelaslah dia bisa dapat nilai bagus otak yang Allah berikan porsinyakan gak sama kaya aku….” padahal semua itu tidak akan pernah terjadi dengan sendirinya tanpa adanya usaha. Jika kita percaya bahwa Allah Maha Penyayang ia pasti tidak akan membiarkan hambanya sendirian untuk menghadapi kesulitan yang dihadapinya dengan catatan jika hambanya itu ingin meminta pertolongan kepada-Nya justru itu jika kita menginginkan sesuatu minta saja pada Allah yang pastinya tidak akan mengecewakan kita dijamin. Karena tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk melakukan sesuatu, bagi-Nya itu perkara yang sangat mudah. Tidak ada kata tidak mungkin untuk kita melakukan yang orang lain belum pernah melakukan sebelumnya karena kita masih punya harapan yang terbentang luas untuk merealisasikan impian kita because Impossible is Nothing..!

Muhammad II bin Murad penakluk Konstatinopel adalah potret kecil, yang menjadi gambarkan pemuda Islam saat mimpi emas mereka terwujud. Semua hal yang ia impikan terwujud karena satu misi yang sama yaitu mendapatkan ridhaNya disetiap denyut nadinya, disetiap langkahnya dan disetiap hembusan nafas mereka seolah-olah Islam telah telah mendarah daging di dalam tubuhnya. Jangan takut untuk untuk bermimpi karena mimpi itu tidak sulit. Tapi bangunlah dan lakukanlah hal yang kau impikan.

Oleh : Keenan Jaki Kahardian

Artikel, Inspiratif, kisah

KEMERDEKAAN YANG HAKIKI

Assalamuallaikum Sobat Inspire

Bismillahirrahmannirrahiim..

Berbicara tentang kemerdekaan, maka yang akan langsung tergambar kebanyakan orang adalah terbebas dari penjajahan. Bahkan di banyak Negara dunia ketika kemerdekaan itu diperingati setiap tahun di semua kalangan pemerintahan,baik dari tingkat pusat maupun ke daerah-daerah. Maka apa sih sebenarnya kemerdekaan itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka artinya bebas dari penghambaan, penjajahan, dll; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; atau leluasa. Merdeka berarti bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, bebas dari kekuasaan, bebas intimidasi, bebas tekanan, dari nilai dan budaya yang mengungkung diri kita. Itu adalah makna kemerdekaan dari pendekatan terminologis.

Namun kita perlu tahu lebih jauh apa itu hakikat kemerdekaan yang sudah menjadi agenda rutin bangsa Indonesia untuk merayakannya setiap tahun agar ia tidak hanya sekedar ritual dan kebiasaan yg berlalu tanpa makna. Kemerdekaan itu ada dalam dua skalanya, yang pertama skala bangsa dan yang kedua adalah skala individu.

Pada skala bangsa, kemerdekaan itu berarti terbebas dari hegemoni kekuatan bangsa lain, bisa menentukan nasib sendiri, menikmati kekayaan alam sendiri yang digunakan tuk kemakmuran bangsa itu sendiri tanpa ada tekanan dari pihak luar. Ringkasnya merdeka adalah bangsa yang mampu berdiri di atas kaki sendiri.

Sekarang pertanyaan: “sudahkah bangsa ini menikmati kemerdekaan itu dalam makna yang sebenarnya?” Terlepasnya bangsa Indonesia dari penjajahan yang sarat kezaliman dan kekejaman yang tak berperikemanusiaan dalam kurun waktu tiga setengah abad adalah kenikmatan yang patut kita syukuri.

Sejarah menjadi saksi betapa tersiksanya lahir batin bangsa yang terkungkung dalam keangkuhan penjajah, yang tidak sedikit telah merampas kekayaan tanah air dalam teritorial dimana bangsa yang lahir di negerinya sendiri lebih berhak menikmati serta mendapat manfaat yang lebih darinya. Bukan hanya itu, penjajahan juga telah menginjak-injak harga diri bangsa yang terjajah, dimana kebebasan telah dikuasai oleh nafsu kebinatangan kolonialisme dan imperialisme,

Mari kita diam dan berpikir lebih dalam,ternyata bangsa kita ini belum menikmati kemerdekaaan dalam arti yg hakiki, hegemoni kekuatan asing yang masih sangat kuat dalam banyak sisi di kehidupan bangsa ini. Penjajahan secara fisik memang sudah tidak ada lagi, tetapi penjajahan ekonomi, politik, sosial budaya dan yang lainnya masih begitu kuat. Kita lihat dari sisi ekonomi, kekayaan alam bangsa ini begitu melimpah ruah, tapi kenyataannya kebanyakan tambang di banyak wilayah di negeri ini dikuasai oleh perusahaan multinasional yg dimiliki oleh Asing.

Dari sisi politik, bangsa ini tunduk dan patuh kepada Bangsa lain yang memiliki kekuasaan Adi daya, terlihat dari rasa bangga mendapatkan berbagai penghargaan dan Indonesia di elu-elukan di luar Negeri. Ironinya, kemiskinan dimana-mana, kesenjangan kekayaan dan kesejahteraan rakyat dengan pejabat kian menganga. Seolah-olah kondisi di dalam carut-marut tidak masalah, yang penting baik dimata Asing. sementara itu seorang ustadz yang dari kalangan biasa menyeru pada kebenaran malah dicarikan alasan agar diadili dan dihukum, sedangkan para koruptor yang menyengsarakan berjuta -juta rakyat ini tidak tersentuh tangan hukum dengan alasan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah. itulah ironi- ironi yang kita rasakan saat ini.

Dari sisi budaya,kita menyaksikan hegemoni budaya asing yg menggerus jati diri bangsa ini begitu luar biasa menghantam para generasi penerus bangsa ini. Inilah fakta dan masih banyak yang lainnya yang menguatkan bahwa kemerdekaan pada skala bangsa belum kita miliki sepenuhnya. Pada skala individu, kemerdekaan bermakna, terbebasnya kita dari belenggu hawa nafsu yg senantiasa mengajak kita tuk terjerumus pada hal-hal yang negatif.

“Lantas Kemerdekaan apa yang harus diperjuangkan saat ini”?

Pada era modern ini kemerdekaan yang harus diperjuangkan adalah kemerdekaan dari segala bentuk peribatan kepada selain Allah SWT. Jika seorang masih dikecam ketakutan kepada sesama manusia, atau makhluk lain. Bisakah ia disebut merdeka? Padahal manusia sama derajatnya di sisi Allah SWT (QS Al- Hujurat [49]: 13). Yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Inilah sebagian dari renungan yang perlu hadirkan dalam benak kita agar kita bisa segera bangkit dari keterpurukan ,baik dalam skala individu ataupun dalam skala berbangsa dan bernegara. Jadi Kemerdekaan yang hakiki itu adalah ketika kita dapat bebas menghambakan diri kepada Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan

Wallahu a’lam

Oleh : Keenan Jaki Kahardian

Artikel, Inspiratif

REMAJA “NGOMPOL” Ngomong Politik

Assalamulaikum Sobat Inspire

Kalau kata Bang Iwan Fals politik itu kejam di salah satu lirik lagunya yang berjudul “Sumbang” lantaran aturan sekuler yang dipakai saat ini. Tetapi kalo aturan Islam yang dipakai buat mengatur urusan umat, dijamin aman dan nyaman. Ini bukan kampanye yah..!. Sekedar ngasih kabar gembira buat kawula muda. Bahwa ngomongin politik bagi remaja justru ngasih banyak kebaikan.

Pertama, merangsang daya pikir. Remaja yang membiasakan diri peduli dengan dunia politik, cara berpikirnya lebih maju dan matang. Nggak cuman mikirin diri sendiri, tapi juga urusan umat. Otomatis daya pikirnya lebih terasah lantaran sering dipakai untuk berpikir masalah umat dan solusinya. Berpikir lebih panjang sebelum memberi suaranya di ajang pemilu. Rasulullah r bersabda : “Barang siapa bangun di pagi hari, tapi tidak memikirkan nasib kaum Muslimin, maka dia bukan termasuk golonganku.” (H.R Ahmad)

Kedua, solving problem. Remaja yang terbiasa ngomongin politik jadi terlatih untuk selalu berusaha memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Bukan malah menghindari atau malah lari. Lantaran politik adalah solusi, bukan cuman mengkritisi masalah. Tak hanya pandai mengkritisi kebobokran penguasa, tapi juga piawai menawarkan solusinya juga.

Ketiga, bertanggung jawab. Remaja yang terbiasa ngomong politik nggak akan lari dari tanggung jawab. Dia sadar, setiap perkataan maupun perbuatannya akan dihitung di akhirat nanti. Bukan hanya di hadapan manusia. Lebih berhati hati dalam mengkritisi dan menawarkan solusi. Termasuk jangan asal nyoblos atau ikut – ikutan masuk bilik suara.

Keempat, awareness/kepedulian. Remaja yang terbiasa ngomong politik otomatis rasa pedulinya terhadap lingkungan dan urusan umat lebih terasah. Sikap egois, invidualis tidak ada dalam kamus hidupnya. Dia peduli dengan pilihannya saat pemilu apakah bisa memberikan maslahat bagi umat atau malah menjadi mudharat.

Kelima, Agent of Change. Remaja yang ngomong politik memantaskna diri menjadi agen perubahan. Sebagaimana Mushab bin Umar, Thariq bin Ziyad atau Muhammad Al Fatih yang menjadi ujung tombak penyebaran Islam di usia mudanya.

Ngomong politik bukan berarti ngoceh tetang peguasa dan kekuasaan semata. Tapi lebih luas dan lengkap mencakup kepedulian terhadap masalah mahalnya biaya pendidikan, krisis ekonomi, seks bebas remaja, hingga gonjang – ganjing perrebutan kursi kekuasaan di ajang pemilu legislatif. Nggak perlu takut atau minder karena Allah I yang menilai sikap kita, bukan manusia.

Oleh : Keenan Jaki Kahardian

Inspiratif, kisah

Ibnu Batutah, Penjelajah Muslim Terhebat yang Menjelajahi Dunia untuk Siar Agama

Assalamu’alaikum

Hallo Sobat Inspire…

Ibnu Batutah lahir di Maroko pada tahun 1304, saat usianya mencapai 20 tahun, dia mulai terobsesi untuk mengelilingi dunia. Dengan kemampuan yang dimiliki, Ibnu Batutah melangsungkan perjalanannya untuk naik haji di Mekah. Dari sana, dia mulai banyak melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang tidak pernah dibayangkannya.

Misi Perjalanan Ibnu Batutah

Saat muda Ibnu Batutah mendapatkan pendidikan terbaik karena memiliki ayah seorang hakim. Dari sini, dia belajar banyak hal baru sehingga rasa penasarannya akan kebudayaan baru di seluruh dunia mulai tumbuh. Saat dirinya mulai yakin dan merasa mampu melakukan perjalanan, Ibnu Batutah mulai melakukan penjelajahan meski harus meninggalkan keluarga termasuk anak dan istrinya.

Mengelilingi 44 Negara di Seluruh Dunia

Dari beberapa catatan sejarah, Ibnu Batutah melakukan perjalanan di 44 negara di seluruh dunia dengan mayoritas muslim. Di kawasan itu, dia melakukan pendekatan baik secara budaya maupun agama untuk mempelajari apa saja yang ada. Ibnu Batutah menginginkan sesuatu yang baru sehingga mengunjungi negeri yang baru adalah impiannya.

Mengelilingi 44 Negara di Seluruh Dunia

Negara yang pernah dijelajahi oleh Ibnu Batutah meliputi Tiongkok, India, Rusia, Suriah, Tanzania, Turki, Negara Jazirah Arab, dan Indonesia khususnya kawasan Samudra Pasai yang kala itu sudah memeluk Islam. Di Samudra Pasai (Ibnu Batutah pernah salah menyebutnya Jawa pada catatannya), Ibnu Batutah melakukan perdagangan terutama rempah-rempah yang sangat berharga dan bernilai jual tinggi.

Belajar Budaya dan Siar Agama

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan 44 negara adalah 30 tahun. Selama itu, Ibnu Batutah tidak pulang ke Maroko sehingga saat anak dan ayahnya meninggal dia tidak tahun. Namun, meski menyisakan duka yang mendalam, perjalanan yang dilakukan oleh Ibnu Batutah memberikan banyak sekali pengalaman yang tidak bisa dibeli dengan uang sebanyak apa pun.

Selama melakukan perjalanan ke 44 negara di dunia, Ibnu banyak melakukan siar agama Islam. Di negara-negara yang penduduknya masih belum beragama Islam, dia melakukan perdagangan atau kerja sama di bidang lain dengan memasukkan unsur Islam meski tidak secara langsung. Ibnu Batutah ingin apa yang dia miliki dipelajari oleh kawasan yang disinggahi dan dia ingin mempelajari juga budaya di daerah tersebut yang sesuai dengan keyakinannya.

Kisah Perjalanan Ibnu Batutah Jadi Rujukan Penjelajah Eropa

Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih 30 tahun, Ibnu Batutah akhirnya kembali lagi ke Maroko. Mengetahui ada salah satu warganya yang melakukan perjalanan panjang, Sultan Fez memerintahkan juru tulis bernama Ibnu Juzai untuk menulis kisahnya. Ibnu Batutah diminta menceritakan apa yang dilakukan selama penjelajahan untuk dibuatkan laporan penjelajahan yang komplit.

Dalam penulisan laporan Ibnu Juzai sedikit mengalami kesulitan. Pasalnya, Ibnu Batutah jarang sekali menuliskan laporan perjalanannya. Dia hanya sesekali menulis apa yang dia sukai pada buku harian. Dari buku harian dan apa yang diingatnya, laporan perjalanan berhasil disusun dengan baik dan akhirnya disebarkan ke banyak negara Arab hingga sampai ke Eropa dan dijadikan rujukan penjelajahan.

Inilah kisah tentang Ibnu Batutah yang dikenal sebagai penjelajah muslim terhebat di dunia. Selama perjalanan, dia tidak melakukan penjajahan seperti penjelajah Eropa lain. Justru dia melakukan siar Islam dan kerja sama dengan banyak pihak. Luar biasa

Oleh Fathia Irhami

kisah, Sahabat

USAMAH BIN ZAYID JENDRAL TERMUDA FI SABILILLAH

Assalamuallaikum hallo sobat inspire

Usamah Bin Zaid adalah jenderal termuda yang pernah memimpin peperangan yang ketika itu masih berusia 18 tahun. Penunjukannya sebagai Jenderal datang langsung dari Rasulullah saw. Ia adalah puitra dari Zaid bin Haritsah.

Usamah lahir tahun ke 7 sebelum hijrah di Mekkah. Kondisi dakwah yang begitu sulit saat itu membuat Rasullulah saw senantiasa bersabar. Ketika berita kelahiran Usamah sampai wajah Rasulullah saw langsung berseri.

Usamah bin Zaid adalah anak dari seorang sahabat dan merupakan anak angkat Rasulullah saw (sebelum Islam masuk dan menghapus hukum anak angkat), yaitu Zaid bin Haritsah dan Ummu Aiman pengasuh Rasulullah saw ketika kecil. Dalam suatu riwayat Rasulullah saw berkata: “Ummu Aiman adalah ibuku satu – satunya sesudah ibunda yang mulia wafat, dan satu satunya keluargaku yang masih ada”. Riwayat lain bahkan mengatakan Ummu Aiman juga pemah menyusui anak Rasullulah saw.

Adapun Zaid bin Haritsah adalah sahabat kesayangan Rasullulah saw dan anak angkat, yang menyebabkan Zaid sempat dipanggil dengan nama Zaid bin Muhammad, tetapi kemudian dihapus oleh hukum Islam. Dimana nama anak harus dinasabkan kepada orang tua kandungnya. Demikian sayangnya Rasul saw kepadanya sehingga Usamah diberi lagab, Al Hibb wa Ibnil Hibb ‘Kesayangan (dari) Anak Kesayangan’ dan Hibb Rasulillah, Jantung Hati Rasulullah karena Rasul saw mencintainya sebagaimana mencintai cucunya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Usamah tumbuh sebagai pribadi yang besar; cerdik dan pintar, berani luar biasa, bijaksana, pandai meletakkan sesuatu pada tempatnya, tahu menjaga kehormatan, senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela, pengasih dan (sebaliknya) dikasihi banyak orang, taqwa, wara’ (berhati-hati), dan mencintai Allah SWT.

Usamah Dalam Perang Uhud

Waktu terjadi Perang Uhud, Usamah bin Zaid datang ke hadapan Rasulullah saw. beserta serombongan anak-anak sebayanya, putra-putra para sahabat. Mereka ingin turut jihad fi sabilillah. Sebagian mereka diterima Rasulullah dan sebagian lagi ditolak karena usianya masih sangat muda. Usamah bin Zaid teramasuk kelompok anak-anak yang tidak diterima. Karena itu, Usama pulang sambil menangis. Dia sangat sedih karena tidak diperkenankan turut berperang di bawah bendera Rasulullah.

Usamah Dalam Perang Khandaq

Dalam Perang Khandaq, Usamah bin Zaid datang pula bersama kawan-kawan remaja, putra para sahabat. Usamah berdiri tegap di hadapan Rasulullah supaya kelihatan lebih tinggi, agar beliau memperkenankannya turut berperang. Rasulullah kasihan melihat Usamah yang keras hati ingin turut berperang. Karena itu, beliau mengizinkannya, Usamah pergi berperang menyandang pedang, jihad fi sabilillah. Ketika itu dia baru berusia lima belas tahun.

Usamah Dalam Perang Hunain

Ketika terjadi Perang Hunain, tentara muslimin terdesak sehingga barisannya menjadi kacau balau. Tetapi, Usamah bin Zaid tetap bertahan bersama-sama denga ‘Abbas (paman Rasulullah), Sufyan bin Harits (anak paman Usamah), dan enam orang lainnya dari para sahabat yang mulia. Dengah kelompok kecil ini, Rasulullah berhasil mengembalikan kekalahan para sahabatnya menjadi kemenangan. Beliau berhasil menyelematkan kaum muslimin yang lari dari kejaran kaum musyrikin.

Usamah Dalam Perang Mu’tah

Dalam Perang Mu’tah, Usamah turut berperang di bawah komando ayahnya, Zaid bin Haritsah. Ketika itu umurnya kira-kira delapan belas tahun. Usamah menyaksikan dengan mata kepala sendiri tatkala ayahnya tewas di medan tempur sebagai syuhada. Tetapi, Usamah tidak takut dan tidak pula mundur. Bahkan, dia terus bertempur dengan gigih di bawah komando Ja’far bin Abi Thalib hingga Ja’far syahid di hadapan matanya pula. Usamah menyerbu di bawah komando Abdullah bin Rawahah hingga pahlawan ini gugur pula menyusul kedua sahabatnya yang telah syahid. Kemudian, komando dipegang oleh Khalid bin Walid. Usamah bertempur di bawah komando Khalid. Dengan jumlah tentara yang tinggal sedikit, kaum muslimin akhirnya melepaskan diri dari cengkeraman tentara Rum.

Seusai peperangan, Usamah kembali ke Madinah dengan menyerahkan kematian ayahnya kepada Allah SWT. Jasad ayahnya ditinggalkan di bumi Syam (SYiria) dengan mengenang segala kebaikan almarhum.

Jenderal Termuda

Dengan semua kelebihan Usamah, Rasul saw menugaskannya sebagai Jendral Pasukan Kaum Muslimin yang akan berhadapan dengan Pasukan Romawi. Riwayat menyatakan usia Usamah saat itu baru 17 tahun. Dalam pasukannya, terdapat nama- nama sahabat besar, Abu Bakar Shidiq, Urnar bin Khatab, Sa’ad bin Abi Waqqas. Abu Ubaidah bin Jarrah, dan para sahabat senior lainya.

Pengangkatan ini sempat menimbulkan desas desus yang menyebabkan kegusaran Rasulullah saw. Beliau lalu pergi ke mesjid Nabawi dan berkata: “Jika kalian mencemoohkan kepernimpinannya, maka kalian dulu juga mencemoohkan kepemimpinan ayahnya. Demi Allah. dia layak untuk jabatan pimpinan. Dan dia adalah orang yang paling aku cintai sesudah ayahnya”.

Usamah kemudian berangkat sebagai jendral dan saat itu Rasul saw telah wafat. Meski demikian sebagian sahabat Anshar sempat meminta Usamah diganti karena faktor usia, tetapi Khalifah Islam pertama saat itu, Abu Bakar Shidiq tetap berpegang teguh pada keputusan Rasulullah saw. Bahkan Umar bin Khatab selaku utusan para sahabat mendapatkan kemarahan Abu Bakar atas usulan tersebut.

Kemenangan Usamah

Usamah dan pasukannya terus bergerak dengan cepat meninggalkan Madinah. Setelah melewati beberapa daearah yang masih tetap memeluk Islam, akhirnya mereka tiba di Wadilqura. Usamah mengutus seorang mata-mata dari suku Hani Adzrah bernama Huraits. Ia maju meninggalkan pasukan hingga tiba di Ubna, tempat yang mereka tuju. Setelah berhasil mendapatkan berita tentang keadaan daerah itu, dengan cepat ia kembali menemui Usamah. Huraits menyampaikan informasi bahwa penduduk Ubna belum mengetahui kedatangan mereka dan tidak bersiap-siap. Ia mengusulkan agar pasukan secepatnya bergerak untuk melancarkan serangan sebelum mereka mempersiapkan diri. Usamah setuju. Dengan cepat mereka bergerak. Seperti yang direncanakan, pasukan Usamah berhasil mengalahkan lawannya. Hanya selama empat puluh hari, kemudian mereka kembali ke Madinah dengan sejumlah harta rampasan perang yang besar, dan tanpa jatuh korban seorang pun.

Perkataan Rasulullah saw terbukti, ditangan Usamah pasukan Islam mampu mengalahkan pasukan Romawi. Bahkan pasukan Usamah membawa kemenangan yang gemilang melebihi perkiraan semua orang. Sampai para sahabat berkata: “belum pernah terjadi suatu pasukan bertempur kembali dari medan tempur dengan selamat dan utuh (tanpa satu korban pun)”.

Setelah menjalani hidupnya bersama para sahabat, Usamah bin Zaid wafat tahun 53 H / 673 M pada masa pemerintahan khalifah Mu’awiyah

Sangat patut di jadikan contoh bukan ? Usamah bin zayid merupakan salah satu tokoh yang mampu di jadikan untuk menjadi motivasi kita

Oleh: Fathia Irhami

Doa

Ayat Seribu Dinar

Assalamu’alaikum

Hallo Sobat Inspire

Kalian semua udah tau belum sih kalau ada ayat yang dikenal dengan ayat seribu dinar dalam Al-qur’an? Jadi ayat yang dikenal dengan ayat seribu dinar merupakan Qs. At-Thalaq ayat 2-3, yang artinya :

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, Sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.

Nah, kenapa sih ayat tersebut bisa dikenal sebagai ayat seribu dinar?

Menurut suatu riwayat, ada seorang hartawan yang bermimpi dalam tidurnya , Ia didatangi seorang laki-laki dan berkata, “Beramallah dengan hartamu sebanyak seribu dinar kepada fakir miskin yang banyak berkeliaran dan meminta-minta.”

Seorang hartawan tersebut mimpi hingga berulang kali, akhirnya mimpi tersebut dilaksanakan sesuai amanat yang terdapat dimimpi tersebut, yaitu memberi sedekah kepada fakir miskin sebanyak seribu dinar.

Kemudian pada suatu malam beliau bermimpi lagi bahwa lelaki itu datang lagi kepadanya dan mengajarkan beberapa kalimah ayat-ayat al-qur’an (Qs. At-thalaq ayat 2-3) dan dianjurkannya agar dibaca dan diamalkan pagi dan petang, maka Allah akan melepaskan dirinya dari bahaya yang akan menimpa.

Setelah hartawan itu bangun dari tidurnya, ia memikirkan dengan penuh perhatian, apa yang ia dapati dalam mimpinya seolah-olah ada hubungannya dengan mimpi terdahulu.

Maka dengan tidak ragu-ragu dibacanya dan diamalkannya, karena kalimah-kalimah itu adalah ayat ayat Al Quran yang tidak diragukan lagi kebaikannya.

Tidak lama kemudian hartawan itu berada dalam suatu perjalanan laut menumpang sebuah kapal layar, membawa barang dagangannya. Setelah kapal itu berada di tengah-tengah laut yang luas, bertiuplah angin kencang yang sangat dahsyat, gelombang semakin besar, kapal terombang-ambing. Para penumpang merasa cemas dan takut.

Hari mulai malam dan hujan turun dengan lebatnya. Tetapi si hartawan tetap tenang mengharap pertolongan Allah sambil membaca ayat ayat yang didapatnya dalam mimpinya. Nahkoda dan awak kapal berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan kapal dan para penumpangnya, tetapi keadaan semakin bertambah dahsyat. Kapal terhempas di atas sebuah batu karang dan akhirnya pecah. 

Di saat penumpang tidak sadar karena mabuk kapal penuh air dan tidak dapat diselamatkan lagi, namun anehnya si hartawan yang mengamalkan ayat tadi, telah terdampar di tepi pantai bersama dengan barang dagangannya. Demikianlah khasiat ayat yang didapatnya dari mimpinya karena dia beramal seribu dinar, lalu ayat itu disebut dengan “Ayat seribu dinar”.

Selain itu, dari beberapa penjelasan yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam tafsinya, dapat kita simpulkan bahwa ayat tersebut mengandung beberapa penjelasan dan keutamaan ayat seribu dinar yaitu :

  1. Pentingnya bertakwa kepada Allah
  2. Allah memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan bagi yang bertakwa
  3. Allah memberikan Rizki bagi orang yang bertakwa melalui jalan yang tidak disangka-sangka
  4. Dosa menghalangi Rizki
  5. Allah lah yang menetapkan segala sesuatu

Nah MasyaAllah sekali kan kisah dan keutamaan dari ayat seribu dinar ini. Jangan lupa di share yaa sobat inspire jika dirasa bermanfaat, dan semoga kita bisa sama-sama mengamalkannya yaa sobat inspire…

Sumber: http://kisahteladan.web.id/hikmah/asal-usul-ayat-seribu-dinar/

Oleh Amalia Rizki Pratama

Akhwat, Tips

Kala Wanita Bekerja

Assalamu’alaikum

Hallo Solihah Inspire❣️

Kehadiran seorang wanita ditempat kerja selalu menyimpan banyak cerita. Ada perempuan yang dilarang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit lantaran sehari-harinya konsisten pake kerudung dan menutup aurat dengan sempurna. Ada juga perempuan yang getol bekerja meski harus menggadaikan harga dirinya. Seperti yang sekarang banyak ditemui. Perhatikan sekarang ini pesona perempuan dijadikan aset komersil dan komoditi bisnis. Iklan yang sering tampil di televisi selalu menampilkan perempuan berpakaian seksi dan mengubar auratnya sebagai daya tarik. Padahal produknya tidak nyambung dengan dunia kaum hawa. Contohnya iklan mobil, oli pelumas, atau rokok. Saking banyaknya aurat yang diumbar, rasa malu semakin hilang dan dianggap biasa pada diri wanita. Akhirnya melahirkan pemahaman: “ah namanya juga bekerja. Nggak apa rok mini. Ini kan mencari nafkah demi kebaikan keluarga.

Bekerja di lingkungan sekuler memang makan hati. Terutama bagi muslimah lantaran lingkungannya yang belum Islami, otomatis menetralisir nilai-nilai Islam dalam kesehariannya. Padahal sebagai seorang muslimah, tuntutan untuk berdiri di jalan atauran hidup Islam tidak pandang tempat dan kondisi. Dimana saja, kapan saja, dan dalam kondisi bagaimana pun harus tetap menutup aurat, jaga pandangan, dan hindari khalwat. Maka penting bagi muslimah untuk mempertimbangkan secara matang jika ingin berkerja di sektor publik. Bukan untuk melarang, hanya mengajak untuk berpikir secara matang. resikonya tidak sedikit. Baik di tempat kerja maupun diluar tempat kerja. Bayangkan, saat pertama kali wawancara muslimah mesti siap dengan perlakuan yang berbeda karena busana yang dikenakan. Antara yang sempurna menutup aurat dengan yang mengumbar aurat. Di tempat kerja godaan dari lawan jenis sesama rekan yang terbiasa gaul bebas jadi hal biasa. Bahkan terkadang ada kondisi yang mengharuskan kerja berdua dengan atasan. Dalam perjalanan berangkat maupun pulang kerja resiko pelecehan seksual pun mengintai para wanita di angkutan umum.

Lingkungan kerja yang sekuler meminta muslimah untuk memilih “TAKE IT OR LEAVE IT!”. Jika pekerjaannya diambil, harus mengikuti aturan mereka dengan resiko kehormatannya akan ternoda. Mulai dari cara berpakaian yang mengumbar aurat ataupun boleh menutup aurat diharuskan mengikuti tren sehingga kesempurnaanya pupus. Belum lagi waktu dan perhatian yang harus diberikan pada pekerjaan kantor yang lebih. Walhasil, kewajiban sebagai ibu bagi anak-anak dan istri bagi suami sedikit terlailaikan. Lalu bagaimana islam memandang ?

Islam memiliki aturan lengkap, mulai dari bangun tidur sampai bangun negara. Al Quran sebagai kita suci yang agung memberikan rambu-rambu bagaimana seorang wanita mengarungi kehidupan. Allah Swt berfirman: “Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (pria) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Maka dari itu, wanita yang salihah ialah yang taat kepada Allah subhanahu wa ta’alaagi memelihara diri ketika suaminya …..” (TQS. An Nisa: 34).

Dengan membaca ayat diatas tampaklah jelas bahwa kewajiban mencari nafkah, artinya jika suami mengabaikannya maka ia berdosa. Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan : Islam tidak melarang wanita berkerja dan bisnis karena Allah jalla wa’ala mensyariatkan dan memerintahkan hambanya untuk bekerja, dalam firman nya Allah Swt : “Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Perintah ini bersifat umum baik pria maupun wanita. Namun khusus bagi wanita, tidak ada taklif (pembebanan) untuk menjalankannya. Artinya, seorang wanita boleh bekerja tetapi tidak wajib. Itu juga selama pekerjaannya tidak keluar dari syariat Islam.

Oleh. Keenan Jaki Kahardian