Ikhwan

Keutamaan Shalat Jum’at dan Ancaman Bagi Yang Meninggalkannya


Assalamu’alaikum Sobat Inspire kali ini akan membahas tentang Keutamaan Shalat Jum’at dan Ancaman bagi yang meninggalkan.

Allah telah memberikan karunia yang besar pada kita dengan adanya shalat Jum’at. Diantara keutamaan shalat tersebut bisa menghapuskan dosa dan kesalahan, juga bisa meninggikan derajat seorang mukmin, bi idznillah. Sungguh akan merugi apabila tidak mengerjakan atau melaksanakan shalat Jum’at karena didalamnya terdapat pahala yang besar. Apa keutamaan shalat Jum’at dan bagaimana ancaman bagi orang yang tidak mau mengerjakan shalat Jum’at atau dengan sengaja meninggalkan shalat Jum’at?

Keutamaan / Fadhilah Shalat Jum’at :

1. Dapat Menghapuskan Dosa

Dikeluarkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الصَّلاَةُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

“Di antara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 233).

2. Allah menyempurnakan Islam dan mencukupkan nikmat

Pada hari itu, Allah menyempurnakan bagi orang beriman agama mereka, Dia pun mencukupkan nikmat-Nya, dan itu terjadi pada hari Jum’at. Allah Ta’ala berfirman :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3).

Ketika Ibnu ‘Abbas membaca ayat di atas, beliau berkata, “Orang Yahudi mengatakan:

لو نزلت هذه الآية علينا، لاتخذنا يومها عيدًا!

Seandainya ayat ini turun di tengah-tengah kami, niscaya kami akan merayakan hari turunnya ayat tersebut sebagai ‘ied (hari besar atau hari raya). Ibnu ‘Abbas berkata bahwa ayat ini turun saat bertemunya dua hari raya yaitu hari raya ‘ied (haji akbar) dan hari Jum’at. (Disebutkan pula oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya)

3. Hari yang disebut Asy Syahid

Para ulama menafsirkan mengenai ayat,

وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ

“Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. Al Buruj: 3), dengan hari Jum’at. Sebagaimana kata Ibnu ‘Umar yang dimaksud asy syahid dalam ayat tersebut adalah hari Jum’at, sedangkan al masyhud adalah hari nahr (Idul Adha). (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 9: 70-71)

4. Jika bersegera menghadiri shalat Jum’at, akan memperoleh pahala yang besar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

“Barangsiapa mandi pada hari jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khutbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).” (HR. Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850)

5. Setiap langkah menuju shalat jum’at mendapat ganjaran puasa dan shalat setahun

Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.” (HR. Tirmidzi no. 496. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits dalam Tuhfatul Ahwadzi, 3: 3).

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah menyebutkan,

وَتَبَيَّنَ بِمَجْمُوعِ مَا ذَكَرْنَا أَنَّ تَكْفِير الذُّنُوب مِنْ الْجُمُعَة إِلَى الْجُمُعَة مَشْرُوط بِوُجُودِ جَمِيع مَا تَقَدَّمَ مِنْ غُسْل وَتَنْظِيف وَتَطَيُّب أَوْ دَهْن وَلُبْس أَحْسَن الثِّيَاب وَالْمَشْي بِالسَّكِينَةِ وَتَرْك التَّخَطِّي وَالتَّفْرِقَة بَيْن الِاثْنَيْنِ وَتَرْك الْأَذَى وَالتَّنَفُّل وَالْإِنْصَات وَتَرْك اللَّغْو

“Jika dilihat dari berbagai hadits yang telah disebutkan, penghapusan dosa yang dimaksud karena bertemunya Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya bisa didapat dengan terpenuhinya syarat sebagaimana yang telah disebutkan yaitu mandi, bersih-bersih diri, memakai harum-haruman, memakai minyak, memakai pakaian terbaik, berjalan ke masjid dengan tenang, tidak melangkahi jama’ah lain, tidak memisahkan di antara dua orang, tidak mengganggu orang lain, melaksanakan amalan sunnah dan meninggalkan perkataan laghwu (sia-sia).” (Fathul Bari, 2: 372).

ANCAMAN MENINGGALKAN SHALAT JUM’AT DENGAN SENGAJA

Allah SWT berfirman dalam Kitab-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسَعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Karenanya, meninggalkan shalat Jum’at tanpa sebab yang syar’i seperti sakit parah, safar, hujan sangat lebat adalah dosa besar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memperingatkan dengan keras atas siapa saja yang melalaikannya,

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ

“Hendaknya suatu kaum berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau Allah akan menutup hati mereka kemudian menjadi bagian dari orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar)

Dalam Musnad Ahmad dan Kutub Sunan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

“Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jum’at karena meremehkannya, pasti Allah menutup mati hatinya.”

Diriwayatkan dari Usamah Radhiyallahu ‘Anhu, RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ

“Siapa yang meninggalkan tiga Jum’at (shalatnya) tanpa udzur (alasan yang dibenarkan) maka ia ditulis termasuk golongan orang-orang munafik.” (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkehendak akan membakar rumah-rumah yang di dalamnya terdapat para lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at. Beliau bersabda,

لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلًا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنْ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ

“Sungguh aku berkeinginan menyuruh seseorang untuk shalat mengimami manusia kemudian aku membakar rumah-rumah para lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullaah menjelaskan dalam satu riwayat bahwa shalat yang dimaksud adalah shalat Isya’, dalam riwayat lain shalat Jum’at, dan dalam riwayat lainnya shalat secara mutlak. Semuanya shahih dan tidak saling menafikan. (Lihat: Syarah Muslim oleh Imam Nawawi: 5/153-154)

Karenanya, para pemuda dan siapa saja yang terlanjur meremehkan shalat Jum’at dan beberapa kali meninggalkannya agar segera bertaubat kepada Allah dengan penyesalan yang dalam. Bertekad untuk tidak mengulanginya. Kemudian menanamkan azam dalam diri akan menjaga shalat Jum’at. Jika tidak, khawatir Allah menutup pintu hidayah, sehingga ia meninggal di luar Islam. Wallahu Ta’ala A’lam.

Oleh. Keenan Jaki Kahardian

Artikel

Perang Masa Kini

Assalamu’alaikum Sobat Inspire! Nah dijaman sekarang banyak sekali tentunya yang ingin bergaya kekinian sesuai zaman yang sudah serba canggih ini, iya kan? Tapi selain itu Sobat Inpire tau ga sih kalau perang yang terjadi sekarang ini juga mengikuti zaman lho.. seperti apa sih?

Nah jadi tidak hanya gaya hidup, gaya busana dan makanan saja yang kekinian. Namun perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi juga menyebabkan bentuk peperangan menjadi berubah.

Jika perang zaman dahulu dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan musuh dengan membawa alat perang, berbeda dengan perang di zaman sekarang ini tak terlihat. Salah satu bentuk peperangan yang tidak terlihat saat ini ialah perang pemikiran atau yang biasa disebut ghazwul fikr. Menurut Ustadz Rahmadon Tosari Fauzi, Dosen UIN Ar-Raniny, “Perang pemikiran atau Ghazwul Fikr ini adalah cara lain dari musuh-musuh Islam, dalam menghancurkan pelan-pelan tanpa disadari dengan mencuci otak kaum muslimin. Ini akibat mereka tidak mampu menghancurkan dan mengalahkan umat Islam secara perang fisik.”

Ghazwul fikr ini nih Sobat Inspire yang diserang ialah peradaban, falsafah, aqidah, serta pemahaman dan pengamalan agama yang benar dari umat. Umat Islam dibuat menjadi kalah dengan tanpa harus mati secara fisik, tapi akal dan pikirannya yang dilumpuhkan dari kebenaran manhaj dan ajaran Islam yang mendasar. Maka dari itu untuk melawan perang ini tentu saja kita harus terus belajar terutama ilmu mantik, ilmu-ilmu logika. Karena pemikiran barat lebih kepada hal-hal yang terlihat oleh mata dan masuk akal saja, sementara dalam islam ada hal-hal yang tidak nampak namun kita diwajibkan untuk mempercayai hal tersebut.

Dikarenakan perang ghazwul fikr ini yang diserang ialah akalnya, maka dari itu agar mampu melawannya kita harus menyiapkan amunisi yang cukup banyak. Kita harus memiliki wawasan yang luas agar kita bisa menjawab dan menyerang balik. Wawasan yang luas tentu saja bisa didapat jika kita banyak membaca buku. Karena seperti pepatah bilang buku ialah jendela dunia, kita tidak perlu keliling dunia, seringnya buku-buku yang kita baca pun mampu membuat kita seperti keliling dunia. Tak hanya itu wawasan yang luas juga bisa datang dari berbagai pegalaman-pengalaman hidup, penelitian langsung pun dapat menambah wawasan yang luas. Sebagaimana ayat al-qur’an yang pertama kali turun ialah “Iqra” yang artinya bacalah. Yakni perintah atau suruhan membaca. Artinya membaca memanglah sangat penting dan dibutuhkan.

Sobat Inpire, selain ghazwul fikr, perang yang marak terjadi di zaman sekarang ini ialah perang online. Perang online ini bisa terjadi tentu saja akibat dari berkembangnya teknologi. Pertanyaannya ialah , teknologi yang sifatnya netral itu tujuan awalnya baik bukan? Agar teknologi tersebut bisa mempermudah dan bermanfaat bagi orang banyak.

Namun yang terjadi kini teknologi tersebut sengaja digunakan sebagai alat untuk memicu kebencian, kerusuhan, kebohongan, dan lainnya. Contoh kecilnya beberapa orang ada yang sengaja membuat akun fake atau akun palsu hanya untuk berkomentar negatif ataupun memposting hal yang bisa memicu keributan. Hal ini memang perbuatan orang-orang yang cupu tidak berani berkomentar atas nama dirinya sendiri, alias pengecut.

Yang mengkhawatirkan ialah jika teknologi seperti media saat ini justru bersaing membuat dan menyebarkan berita bohong, bukan lagi bersaing untuk menyebarkan berita yang jelas dan akurat. Apalagi menjelang pilpres seperti saat ini, entah mengapa ada saja berita hoax yang muncul dan tersebar entah dari mana. Ini jelas membuat masyarakat di giring ke sana kemari dan bingung. Sementara yang masyarakat butuhkan tentu saja berita yang benar dan akurat serta jelas.

Jika pada ruang lingkup yang kecil saja, kabar bohong itu bisa berdampak besar, apalagi pada media, kalau masyarakat tau media tersebut terus menerus atau sering sekali menyebarkan berita bohong tentu saja masyarakat akan kehilangan rasa percaya pada media tersebut.

Walaupun keadaannya seperti itu, kita juga jangan hanya terus menyalahkan dan mengeluhkan kinerja media saja tanpa melakukan apapun. Dan lagi masih ada beberapa media yang tetap berprinsip untuk selalu menyebarkan berita yang benar. Meski telah dibentuk UU ITE untuk para penyebar berita hoax, tapi sebagai penerima informasi lebih baik crossceck dulu, tabayun lebih dulu, jangan sampai kita malah ikut menyebarkan berita hoax tersebut. Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs Al-Hujurat ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.

            Menurut ayat diatas, Allah melarang hamba-hambanya yang beriman berjalan mengikuti desas-desus. Allah menyuruh kaum mukminin memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka. Tidak semua berita yang disebarkan itu benar, dan juga tidak semua berita yang terucapkan itu sesuai dengan fakta. (Ingatlah), musuh-musuh kalian senantiasa mencari kesempatan untuk menguasai kalian. Maka wajib atas kalian untuk selalu waspada, hingga kalian bisa mengetahui orang yang hendak menebarkan berita yang tidak benar.

            Maka dari itu, artinya kita sebagai orang yang beriman wajib mencari tau ataupun meneliti dulu (tabayun) atas informasi apapun yang kita dapatkan atau sedang beredar di masyarakat. Kita harus memiliki filter tersendiri agar tidak terpapar dan terbawa oleh berita hoax. Yuk Sobat Inpire mari sama-sama kita lawan hoax.

Oleh. Amalia Rizki Pratama

Akhwat, Tips

Tips Betah Berbusana Muslimah

Assalamu’alaikum

Hallo Solihah Inspire❣️

Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama yaa solihah, berpakaian syar’i smerupakan kewajiban bagi setiap muslimah.  Berpakaian Syar’i untuk muslimah yaitu pakaian yang menutupi seluruh auratnya yaitu dari ujung rambut hingga ujung kaki kecuali wajah dan telapak tangan. Eitss tapi jangan sampai membungkus seperti lemper yang lekukannya terlihat yaa solihah inspire.

Nah untuk kalian yang ingin memakai hijab namun masih khawatir panas ataupun bagi yang sudah berhijab nih biar makin betah dan nyaman berbusana syar’i, yuk kita simak tips versi isnpirasi islam…

Tips yang pertama nih yaitu pilihlah bahan yang menyerap keringat dan adem yaa solihah karena terkadang ada beberapa bahan yang sulit menyerap keringat sehingga membuat semakin panas. Karena pakaian syar’i menutup seluruh tubuh jadi usahakan pilih bahan yang cocok ya solihah.

Tips kedua, pilih atau gunakan model yang elastis. Contohnya nih pilihlah rok atau gamis yang tidak menyulitkan kita saat melangkah ataupun naik kendaraan. Seperti rok model span itu model yang agak menyulitkan dan membatasi langkah kita, jadi kurang nyaman jika kita harus berjalan atau bahkan berlari kan.

Selanjutnya nih tentu aja harus bersih, dan ga berbau. Sebagaimana sebuah pepatah “Kebersihan sebagian dari Iman”. Jadi pastikan pakaian yang kalian kenakan harus bersih yaa apalagi jika pakaian tersebut digunakan juga untuk sholat.

Daaan yang terakhir nih.. pilihlah model yang cocok sesuai selera kalian, dan indah dipandang. Sebagaimana Islam mencintai keindahan, eitss tapi tapi jangan diniatkan untuk menggoda lawan jenis yaa, indah dipandang disini lebih rapih.

Pada hakikatnya berpakaian syar’i dalam islam ialah untuk melindungi para wanita dari hal-hal yang tidak diinginkan, selain itu pakaian syar’i ini juga sebagai identitas muslimah. Berpakaian syar’i bagi muslimah tertera dalam Al-qur’an An-Nur ayat 31, yang artinya:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannnya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak dari padanya/ dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung hingga ke dada

Adapun dalam Qs. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya:

“Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal karena itu mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Jadi berdasarkan kedua ayat diatas jelas sekali kan perintahnya serta tujuannya apa. So yuk berpakaian syar’i. Jangan sampai kalah hanya karena rasa panas di dunia, ingat panas neraka berkali-kali lipat dari panas di dunia.

Demikian tips dari Crew Inspire untuk Solihah Inspire kali ini, semoga bermanfaat yaaa… Ambil yang baiknya buang jauh-jauh yang buruknya dalam artikel ini yaa.. Semoga kita diberikan ke istiqomahan dalam menjalankan perintah Allah dan juga dalam menjauhi larangan-Nya Aamiin.. Jangan lupa share ke kerabat lainnya yaa Solihah Inspire❤️

Wassalamu’alaikum

Oleh: Amalia Rizki Pratama

kisah, Sahabat

Thalhah bin Ubadillah

Assalamu’alaikum

Hallo Sobat Inspire

Satu lagi nih Sahabat Rasullullah sekaligus prajurit kebanggaan Muslim. yaitu Thalhah bin Ubadillah


Thalhah bin Ubadillah wafat pada tahun 36 H/656 M. Dia adalah seorang sahabat Rasulullah dan merupakan prajurit handal di medan pertempuran. Dia berasal dari suku Quraisy. Thalhah bin Ubadillah mempunyai nama lengkap Thalhah bin Abdullah bin Utsman bin Ka’ab bin Said. Dia merupakan konsultan dan salah satu orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah Saw.

Sebagai seorang muslim yang setia kepada Rasulullah, dia tidak pernah absen dalam pertempuran menegakkan kalimat Allah. Perjuagannya tidak hanya harta benda, melainkan juga jiwa raga. Pada saat Perang Uhud, dia menderita luka parah. Dia menggunakan dirinya sebagai perisai Rasulullah dan mengalihkan anak panah yang akan menancap ke tubuh Rasulullah dengan tangannya sehingga semua   jemarinya putus. Thalhah bin Ubadillah wafat akibat anak panah di Perang Jamal.

Thalhah bin Ubadillah masuk Islam secara Kaffah. Dia tidak pernah mengingkari janji dan terkenal sebagai orang yang jujur yang ditunjukkan dari perilakunya sehari-hari. Dia tidak pernah menipu apalagi berkhianat sebelum dan sesudah masuk Islam. Dia masuk Islam melalui Abu Bakar Shiddiq. Keduanya menemui Rasulullah Saw. Di hadapan Rasulullah, keduanya menghaturkan niat ingin  memeluk Islam dan mengucapkan kalimat syahadat. Setelah itu, mereka meninggalkan Rasulullah. Namun, di tengah perjalanan mereka di cegat oleh orang Quraisy yang terkenal dengan sebutan “Singa Quraisy”, yaitu Nofal bin Khuwalid. Nofal kemudian memanggil orang-orangnya untuk menangkap mereka berdua. Thalhah dan Abu Bakar tidak hanya ditangkap, melainkan diikat dalam satu tambang. Semua itu dilakukan Nofal sebagai siksaan kepada orang-orang yang memeluk Islam. Dari kejadian itu, Thalhah dan Abu Bakar d juluki Alqari’ Nain atau Dua Serangkai.

Sejarah perjalanan Thalhah bin Ubadillah merupakan hembusan angin yang harum dalam rangkaian sejarah yang patut kita teladani bersama. Alangkah indhnya apabila kita melanjutkan perilaku orang-orang terdahulu dalam menjalankan Syariat Islam sebagaimana dikuatkan oleh firman Allah Swt :

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

“sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang- orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang Dia menyaksikannya.” (QS. Qaaf : 37 )

Thalhah bin Ubadidillah merupakan seorang lelaki yang gagah berani, tidak takut menghadapi kesulitan apapun, kesaktian dan segala macam ujian lainnya. Dia merupakan orang yang kokoh dalam mempertahankan pendirian meskipun pada waktu di masih jahiliyah.

Dalam sejarah, diceritakan bahwa Thalhah tertarik masuk Islam saat berdagang di Bashra. Disana, ada seorang pendeta sedang mencari seseorang yang bersalah dari kota Makkah .Kemudian,Thalhah menghampiri pendeta tersebut dan memberi tahu bahwa dirinya bersalah dari Makkah. Ternyata, pendeta tersebut menanyakan seorang lelaki yang bernama Ahmad bin Abdillah bin Abdul Muthalib karena beliau merupakan nabi penutup zaman. Akhirnya, setelah pulang ke kota Makkah, Thalhah bertemu Abu Bakar dan  kemudian Thalahah masuk Islam sesudah Utsman bin Affan.

Thalhah bin Ubadillah sewaktu Perang Badar terjadi  tidak ikut bertempur karena diurus oleh Rasulullah sebagai pegintai tentara Quraisy yang menuju daerah Alhaura. Pada Perang Uhud, Thalhah benar-benar jadi perisai Rasulullah di kala para tentara Quraisy berusaha mencari Rasulullah, dengan pedang yang tajam terus menebas pejuang Muslim. Mereka sangat benci, kesal, dan dendam membara kepada Rasulullah dan Umat Muslim. Akan tetapi, Rasulullah terus di lindungi oleh Para Pejuang Muslim dengan jiwa dan raganya. Mereka rela terkena sabetan pedang dan serta tikaman anak panah di tubuh. Pedang, panah, dan tombak terus menhujam Pejuang Muslim, tetapi mereka tetap bertahan melawan tentara Quraisy, termasuk Thalhah bin Ubadillah. Dia mengayunkan pedangnya ke kanan dan kiri dan melompat ke arah Rasulullah tatkala beliau berdarah. Dipeluknya tubuh Rasulullah dengan tangan kiri dan dadanya, sementara tangannya kanannya terus menebas batang leher musuh-musuhnya. Dia tidak memperdulikan dirinya, yang penting Rasulullah selamat dari  amukan pedang tentara Quraisy. Pada waktu itu tubuh Thalhah tertebas senjata tajam lebih dari tujuh puluh tikaman dan jari tangannya pun putus. Peristiwa ini merupakan pelajaran dan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Itulah sekilas uraian tentang keteguhan dan pengorbanan Thalhah melindungi Rasul-Nya. Dia memang merupakan seorang pejuang dalam barisan Perang Uhud. Dia siap berkorban membela Rasulullah. Dia memang patut ditempatkan pada barisan depan karena Allah telah menganugerahkan kepada dirinya fisik yang kuat dan kekar, keimanan yang teguh, dan keikhlasan pada agama Allah.

Setelah banyak yang jatuh korban baik dari kedua belah pihak, tentara Quraisy Akhirnya meninggalkan medan pertempuran. Waktu itu, tentara Quraisy mengira Rasulullah sudah tewas. Rasulullah kemudian dipapah oleh Thalhah menaiki bukit yang ada di ujung medan pertempuran. Tangan,tubuh, dan kakinya diciumi oleh Thalhah seraya berkata, “Aku tebus engkau, ya Rasullah dengan ayah ibuku.”

Rasulullah menjawab, “Engkau adalah Thalhah kebajikan.” Sejak peristiwa itulah, Thalhah mendapatkan  julukan “Burung Elang dari Uhud.

Thalhah bin Ubaidillah  tidak hanya sebagai pejuang Islam, dia juga dermawan bagi orang-orang yang tidak mampu. Dia memang termasuk orang kaya raya di kalangan muslimin. Kedermawannya juga dikisahkan oleh Assaib bin Zaid. Katanya, “Aku berkawan dengan Thalhah baik dalam perjalanan maupun sewaktu bermukim. Aku melihat tidak ada seorang pun yang lebih dermawan dari dia terhadap kaum muslimin. Ia mendermakan uang, sandang dan pangannya.”

Sebagaimana Seorang Muslim lainya, Thalhah juga hijrah ke Madinah bersama orang-orang Islam termasuk di dalamnya Ummu Kultsum dan Fatimah putri Rasulullah. Thalhah wafat saat Perang Jamal, ketika sebuah panah mengenai betisnya. Dia segera dipindahkan ke Basra dan tak berapa lam kemudian dia wafat pada usia enam puluh tahun dan dikubur di dekat padang rumput di Basra.

By. Keenan Jaki Kahardian

Tips, Umum

Tips Sholat Khusyu’

Assalamu’alaikum

Hallo Sobat Inspire

Nah kali ini kami ingin berbagi tips yang insyaAllah bisa membantu Sobat Inspire semua agar sholatnya khusyu.

Sebelumnya apa sih khusyu’ itu? Khusyu’ ialah ruh sholat, artinya hudhuurul qalbi wa sukuunul arkaan (hadirnya hati dan diamnya anggota badan). Meski begitu Khusyu’ bukan berarti kehilangan kesadaran yaa Sobat Inspire. Khusyu’ dapat berarti tetap mengingat Allah, tetap fokus dan membaca.

Lalu bagaimana sih caranya sholat khusyu’ itu? Menurut Syeikh Ali Tontowi ada lima caranya yaitu, yang pertama ketika berwudhu janganlah sambil bercakap atau berbicara. Sebab ketika kita berwudhu masuk air ke dalam mulut lalu dikeluarkan lagi, ma’rifat hakikatnya keluarlah dosa-dosa mulut, saat air menyiram wajah keluarlah dosa dari kelopak mata, saat terbasuh tangan, keluarlah dosa dari celah-celah tangan, mengusap kepala hingga telinga, keluarlah dosa otak isi kepala melalui lubang telinga, menyiram kaki keluarlah dosa dari celah-celah kaki (HR. Ibnu Majah). Maka dari itu janganlah sambil bercakap ketika berwudhu.

Yang kedua nih Sobat Inspire, dari tempat wudhu ke tempat sholat tak boleh tasbik, apa itu tasbik? Yaitu merenggangkan tangan seperti kebiasaan ketika baru bangun tidur. Nah kalo tasbik saja ga boleh apalagi update status yaa Sobat Inspire hehe Kalo bertasbih (Subhanallah) boleh tapi tasbik yang ga boleh.

Cara yang ketiga, yaitu sambut seruan adzan. “Siapa yang bercakap waktu adzan dikumandangkan, khawatir meninggal dalam keadaan su’ul khotimah” (Imam Al-Hafidz Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi). Jadi usahakan ketika adzan kita dengarkan dan sambut dengan sholawat.

Cara yang keempat, ketika sholat mulut membaca, hati mengingat. Hal ini akan membantu kita untuk fokus. Terkadang kalau tidak dilafadzkan hanya didalam hati justru membuat pikiran kemana-mana.

Cara yang kelima alias poin terakhir nih Sobat Inspire.. yaitu pahami bacaan sholat. Tidak harus dihafalkan keseluruhuhan artinya tapi cukup dipahami maknanya dan diingat dalam hati ketika kita membacanya saat sholat.

Wallahu a’lam bishawab…

Demikian tips yang bisa kami bagikan kali ini, semoga bisa membantu Sobat Inspire agar lebih khusyu’ dalam sholat Aamiin.. Jangan lupa share ke kerabat lainnya yaa Sobat Inspire

By: Amalia Rizki Pratama

kisah, Sahabat

THARIQ BIN ZIYAD

Assalamualaikum ..

Hai sobat inspire

Tahu ga sih ternyata banyak banget loh tokoh- tokoh inspirasi muslim yang tentunya sangat patut untuk di jadikan contoh bagi para penerus generasi muslim milenial masa kini loh ..

Salah satunya adalah  THARIQ BIN ZIYAD.

Thariq adalah salah seorang panglima terbesar dalam sejarah Islam yang merupakan prajurit Kerajaan Umawiyah (Bani Umayyah). Setelah Musa bin Nushair membuka jalan pasukan Islam ke Eropa, Thariq bin Ziyad menyempurnakannya dengan menaklukkan Andalusia. Atas perintah Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, Thariq membawa pasukan Islam menyeberangi selat Gibraltar menuju daratan Eropa dari sinilah sejarah bangsa Ifranji –sebutan untuk orang-orang Eropa- itu berubah

Tau ga sih ..

Thariq bin Ziyad dilahirkan pada tahun 50 H atau 670 M di Kenchela, Aljazair, dari kabilah Nafzah. Ia bukanlah seorang Arab, akan tetapi seorang yang berasal dari kabilah Barbar yang tinggal di Maroko. Masa kecilnya sama seperti masa kecil kebanyakan umat Islam saat itu, ia belajar membaca dan menulis, juga menghafal surat-surat Alquran dan hadis-hadis .. wah keren banget kan thariq di masa kecil ..

Dimasa perjalanan annya dalam menyebarkan Islam , Salah satu daerah yang paling strategis di wilayah Afrika Utara adalah Maroko. Daerah ini telah mengenal Islam sebelum kedatangan Musa bin Nushair dan pasukannya –Thariq bin Ziyad termasuk pasukan Musa bin Nushair-. Namun penduduk di daerah ini belum menerima Islam secara utuh dan keimanan mereka belum kokoh, terbukti dengan seringnya masyarakat wilayah ini berganti agama dari Islam ke agama selainnya.

Di antara penyebab pergantian agama ini karena penaklukan Maroko di masa Uqbah bin Nafi’, kurang memperhatikan pendidikan keagamaan. Islam belum mapan di suatu daerah, Uqbah dan pasukannya sudah berangkat ke daerah lainnya. Selain itu keadaan bangsa Barbar di Afrika Utara yang memang mewaspadai pergerakan Uqbah bin Nafi’. Keadaan demikian menyebabkan masyarakat Maroko sering murtad setelah masuk ke dalam Islam .

Dalam perjalanan menaklukkan Afrika Utara, Musa bin Nushair dibuat kagum dengan kesungguhan dan keberanian salah seorang pasukannya yang bernama Thariq bin Ziyad. Setelah menaklukkan beberapa wilayah, akhirnya pasukan ini berhasil menaklukkan Kota Al-Hoceima, salah satu kota penting di Maroko. Kota ini sebagai wilayah strategis yang mengantarkan pasukan Islam menguasai semua wilayah Maroko. Musa kembali ke Qairawan sedangkan Thariq menetap di sana dan memberi pengajaran keagamaan kepada masyarakat Barbar Maroko.

Salah satu rahasia mengapa agama Islam begitu diterima di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya karena umat Islam tidak memperbudak dan bukan bertujuan mengusai, akan tetapi tujuannya adalah membebaskan wilayah tersebut, membebaskan wilayah tersebut dari kezaliman penguasanya dan hukum-hukum yang tidak adil. Oleh karena itu, kita jumpai wilayah-wilayah yang ditaklukkan umat Islam, penduduk pribuminya berbondong-bondong memeluk agama Islam.

Sebelum umat Islam menguasai Andalus, daratan Siberia itu dikuasai oleh seorang raja zalim yang dibenci oleh rakyatnya, yaitu Raja Roderick. Di sisi lain, berita tentang keadilan umat Islam masyhur di masyarakat seberang Selat Gibraltar ini. Oleh karena itu, orang-orang Andalusia sengaja meminta tolong dan memberi jalan kepada umat Islam untuk menngulingkan Roderick dan membebaskan mereka dari kezalimannya.

Segera setelah permintaan tersebut sampai kepada Thariq, ia langsung melapor kepada Musa bin Nushair untuk meminta izin membawa pasukan menuju Andalus. Kabar ini langsung disampaikan Musa kepada Khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan beliau menyetujui melanjutkan ekspansi penaklukkan Andalus yang telah dirintis sebelumnya.

Pada bulan Juli 710 M, berangkatlah empat kapal laut yang membawa 500 orang pasukan terbaik umat Islam. Pasukan ini bertugas mempelajari bagaimana medan perang Andalusia, mereka sama sekali tidak melakukan kontak senjata dengan orang-orang Eropa. Setelah persiapan dirasa cukup dan kepastian kabar telah didapatkan, Thariq bin Ziyad membawa serta 7000 pasukan lainnya melintasi lautan menuju Andalusia.

Mendengar kedatangan kaum muslimin, Roderick yang tengah sibuk menghadapi pemberontak-pemberontak kecil di wilayahnya Perang Sidonialangsung mengalihkan perhatiannya kepada pasukan kaum muslimin. Ia kembali ke ibu kota Andalusia kala itu, Toledo, untuk mempersiapkan pasukannya menghadang serangan kaum muslimin. Roderick bersama 100.000 pasukan yang dibekali dengan peralatan perang lengkap segera berangkat ke Selatan menyambut kedatangan pasukan Thariq bin Ziyad.

Ketika Thariq bin Ziyad mengetahui bahwa Roderick membawa pasukan yang begitu besar, ia segera menghubungi Musa bin Nushair untuk meminta bantuan. Dikirimlah pasukan tambahan yang jumlahnya hanya 5000 orang.

Akhirnya pada 28 Ramadhan 92 H bertepatan dengan 18 Juli 711 M, bertemulah dua pasukan yang tidak berimbang ini di Medina Sidonia. Perang yang dahsyat pun berkecamuk selama delapan hari. Kaum muslimin dengan jumlahnya yang kecil tetap bertahan kokoh menghadapi hantaman orang-orang Visigoth pimpinan Roderick. Keimanan dan janji kemenangan atau syahid di jalan Allah telah memantapkan kaki-kaki mereka dan menyirnakan rasa takut dari dada-dada mereka. Di hari kedelapan, Allah pun memenangkan umat Islam atas bangsa Visigoth dan berakhirlah kekuasaan Roderick di tanah Andalusia.

Setelah perang besar yang dikenal dengan Perang Sidonia ini, pasukan muslim dengan mudah menaklukkan sisa-sisa wilayah Andalusia lainnya. Musa bin Nushair bersama Thariq bin Ziyad berhasil membawa pasukannya hingga ke perbatasan di Selatan Andalusia.

Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad tidak hanya mengalahkan penguasa-penguasa zalim di Eropa, namun mereka berhasil menaklukkan hati masyarakat Eropa dengan memeluk Islam. Mereka berhasil menyampaikan pesan bahwa Islam adalah agama mulia dan memuliakan manusia. Manusia tidak lagi menghinakan diri mereka di hadapan sesama makhluk, kemuliaan hanya diukur dengan ketakwaan bukan dengan nasab, warna kulit, status sosial, dan materi. Musa dan Thariq juga berhasil menanamkan nilai-nilai tauhid, memurnikan penyembahan hanya kepada Allah semata.

Memandang keberhasilan Musa dan Thariq menaklukkan Andalusia dan menanamkan nilai-nilai Islam di negeri tersebut, khalifah al-Walid bin Abdul Malik memanggil mereka berdua  kembali ke Damaskus.

Bagaimana ini sobat inspire .. keren bukan perjuangan thariq bin Ziyad dalam menyebarkan Islam di Andalusia , dan menanamkan tauhid di para hati masyarakatnya .. bukan hanya itu , datangnya thariq bin Ziyad ini juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Eropa di zaman itu loh , saking baiknya dan pengorbanannya yang begitu besar terhadap masyarakat Eropa

Jasa-jasa Thariq dan kepahlawanannya diabadikan dengan nama selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol dengan nama Selat Gibraltar. Gibraltar adalah kata dalam bahasa Spanyol yang diartikan dalam bahasa Arab sebagai Jabal Thariq atau dalam bahasa Indonesia Bukit Thariq.

Yuk kita contoh hal-hal baik yang ada pada diri thariq bin Ziyad untuk memajukan Islam di zaman sekarang

Oleh. Fathia Irhami